Gempita Ciamis Sulap Limbah Menjadi Bio Insectisida

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Ciamis--Pemerintah Desa Janggala Kecamatan cidolog kabupaten Ciamis bersama GEMPITA, Gerakan pemuda tani Indonesia menggelar peningkatan kapasitas pemuda tani dengan materi teknik pembuatan pestisida Asap cair grade 3 berbahan baku sekam padi, tempurung dan serbuk gergaji. Selasa, 27/08/2019.

Hadir dalam kegiatan di desa janggala ini jajaran Koordinator wilayah dan Kabupaten jawa barat.


Kegiatan yang dibuka oleh sekretaris Desa janggala Kec Cidolog Kab Ciamis, dalam sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada Gempita karena sejak tahun 2017 melakukan pendampingan kepada petani terutama dalam pertanian berbasis pemanfaatan limbah, juga dalam hal regenerasi petani.

Dia meyampaikan, dalam hal ini sudah tercatat petani baru yang berusia kurang dari 36 tahun sebanyak 68 orang. Serta termanfaatkannya lahan yang selama ini tidak produktif seluas kurang lebih 63 hektar.

Sementara itu Novi Ariani kepala Balai penyuluh pertanian kecamatan Cidolog, dalam hal ini sebagai plt kepala BPP, menyatakan kehadiran Gempita sangat membantu tugas tugas penyuluh terutama teknis budidaya, regenerasi, pengorganisasian petani serta pemanfaatan teknologi tepat guna, karena memang keterbaatasan penyuluh dalam hal jumlah personalia serta luasnya jangkauan wilayah binaan.

Sementara itu Surahmat, S,Ip dalam sambutannya mewakili camat cidolog menejelaskan pentingnya regenerasi petani serta mental wira usaha bagi petani muda di desa, sehingga tak ada lagi pemuda desa pergi ke kota hanya untuk menjadi pencari kerja. 


Untuk diketahui, surahmat juga merupakan sosok pegiat budidaya lalat maggot dan menjadi pionir usaha maggot di kecamatan cidolog. 

Puluhan peserta sangat antusias mengikuti dan mempelajari pembuatan asap cair, dimana asap cair ini adalah pemanfaatan pembakaran sampah organik yang asapnya disalurkan melalui pipa yang didinginkan dengn prinsip evavorasi, sehingga asap yang terkondensasi berubah menjadi cairan. 

Dengan memanfaatkan limbah pertanian, bio insectisida ini akan menyuburkan tanah, menetralisir asam tanah sekaligus melindungi dari hama tanaman. 

Bagi surahmat, Hal ini menarik karena sama-sama memanfaatkan limbah seperti budidaya lalat magot.

Adi hendriyus yang juga sekretaris korda Gempita Ciamis yang bertindak sebagai narasumber memperkenalkan instalasi dan teknis penggunaan alat sederhana dalam memproduksi pestisida asap cair berbahan baku sekam padi. 

Adi menambahkan, bahan bakunya bisa juga menggunakan tempurung kelapa dan serbuk gergaji. 

Dengan alat ini, hasilkan penggemburan dari uap pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan bahan yang banyak mengandung ligrin, selukosa serta senyawa karbon lainnya. “ untuk 50 kg sekam padi diperoleh 1.5 liter bio Insectisida grade 3.” jelas adi. 

Adi menjelaskan, prinsipnya ini upaya membangun ekosistem pertanian, sehingga semua kebutuhan pupuk dan pestisida dapat dibuat secara mendiri oleh petani dengan menerapkan system zero waste, khususnya bagi KUB agar layanannya kepada petani untuk pemenuhan saprodi makin lengkap.(R/Rajendra)